Minggu, 24 Juni 2018

Analisis Sosiologis Cerpen REKAYASA SEJARAH SI PATAI (Karya AA Navis)

Assalamualaikum rekan berbahasa! Pada kesempatan kali ini admin akan membahas tentang Analisis Sosiologis Cerpen REKAYASA SEJARAH SI PATAI Karya AA Navis. Dalam artikel kali ini ada beberapa hal yang akan dibahas secara mendalam yaitu, Penentuan Latar Cerpen, Penentuan Peran dan Hubungan Antar Peran, Permasalahan Cerpen Secara Normatif, Permasalahan Cerpen Secara Fiktif, Permasalahan Cerpen Secara Objektif, dan Interpretasi Data. Langsung saja simak bahasan di bawah ini! Selamat membaca!

www.bahasbahasaa.blogspot.com


PENENTUAN LATAR

Cerpen Rekayasa Sejarah Si Patai mengungkapkan kehidupan masyarakat Minagkabau pada abad 19-20. Ada beberapa petunjuk dari data-data struktur cerpen ini tentang hal itu, seperti kalimat berikut:

“pada ujung abad ke-19 sampain abad 20, Desa Pauh di pinggir utara kota Padang menjadi pelintasan pedagang yang pulang-pergi dari pedalaman Minangkabau ke kota”.
“Maka Tuanku Laras selalu melaporkan kepada residen setiap terjadi perintiwa perampokan itu”
“Seorang kepala Wijk yang jadi iparnya disuruhnya pula membuat laporan yang sama”

Kata-kata yang menunjukkan indikasi abad ke 19-20 adalah Tuanku Laras dan kepalaWijk karena panggilan-panggilann seperti itu akan serasa hambar ditelingga mastyarakat zaman sekarang apalagi yang tinggal di daerah perkotaan. Sebab , mengapa hambar dikarenakan kata-kata seperti itu sudah sangat jarang digunakan. Kata-kata itu akan sangat mudah dipahami di abad 19-20. Itulah sebabnya, penulis selalu mengartikan setiap kata yang dipinjam dari kata-kata terdahulu.

Permasalahan seperti ini juga dibatasi dari abad sekaraang karena akan sangat berbeda, walaupun ada kesamaan permasalahan yang terjadi sekarang, namun tingkat penyelesaiannya sudak tidak sama lagi dengan tingkat penyelesaian masalah pada zaman dulu.


Melalui latar tempat dan waktu cerpen ini dapat disimpulkan untuk sementara bahwa cerpen Rekayasa Sejarah Si Patai berbicara tentang perubahan sikap dan ketidakadilan yang dihadapi masyarakat.

PENENTUAN PERAN DAN HUBUNGAN ANTAR PERAN

Sosok pribadi dalam masyarakat Minangkabau tidak hanya memerankan satu peran dalam kehidupannya. Sosok pribadi itu selalu memerankan peran ganda, misalnya samping peran sebagai pemimpin bisa juga sebagai anak, tokoh masyarakat , kepala keluarga, kemenankan , dll. Karya sastra sebagai pencerminan tatanan berbagai peran yang diperankan tokoh cerita. Tidak hanya dalam memerankan satu peran saja. Pengarang akan memberikan brrbagai peran terhadap tokoh-tokoh ceritanya.

Dalam cerpen Rekayasa Sejarah Si Patai , seorang tokoh minimal memerankan dua peran, Tokoh-Tokoh KepalaWijk , misalnya, memerankan peran kepala lurah dan juga ipar dari pak Laras; Residen, misalnya , memerankan peran pemimpin dan juga masyarakat; Patai, misalnya, memerankan peran masyarakat desa Pauh dan juga tersangka yang dicari-cari dan beberapa peran-peran lainnya.

Dengam demikian, sebuah peran dapat saja diperankan oleh beberapa tokoh sekaligus. Dalam hal penyelidikan permasalahan haruslah dilihat dari sudut peran dan bukan dari sudut tokoh. Permasalahan akan terlihat jika peran yang satu berhungan dengan peran yang lain atau adanya interaksi timbal balik. Beberapa peran yang diperankan tokoh-tokoh cerita tersebut dapat dihubungkan atau dikelompokkan menjadi (a) anak dan ayah, (b) anak dan ibu, (c) Camat dan Lurah, (d) camat dan Residen, (e) Residen dan pemimpin pasukan, (f) Patai dan Ujang patai, (g) Masyarakat dan Patai , dan (h) peminpin pasukan dan masyarakat.

Pengelompokan hubungan peran-peran tersebut sekaligus dapat dipandang sebagai topik-topik yang dibicarakan pengarang dalam karyanya. Topik-topik ini membantu peneliti untuk menelusuri lebih jauh permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam karya sastra. Berdasarkan data-data hubungan diatas , setidak-tidaknya sudah ada delapan kandidat permasalahan yang disinggung pengarang dalam karyanya.

Contohnya adalah topik (e) Residen dengan pemimin pasukan. Terdapat permasalahan antar kedua tokoh karena akan terancan jabatan dari kepala pasukan jika dia tidak menangkap dan membunuh patai, ancam residen .

Setelah diamati dan dianalisis lebih lanjut, dapat kita simpulkan dan kita ketahui bahwa tokoh yang didukung banyak tokoh adalah residen dan Tuanku Laras . Padahal jika tahu bahwa tokoh uttamanya adalah Patai tetapi yang lebih ditonjolkan adalah permasalahan dari Patai. Topik ini berguna untuk mendukung permasalahan apa yang terjadi di dalam cerpen  Rekayasa Sejarah Si Patai.

PERMASALAHAN CERPEN SECARA NORMATIF

Dalam budaya Mingkabau , pemimpin adat sangatlah penting dan utama dari pemerintah. Merekalah yang selalu ada bersama masyarakat dan menyelesaikan setiap permasalahan dari masyarakat, melindungi dan memberi solusi kepeda mereka yang menanyakan sesuatu, oleh sebab itu masyarakat Minangkabau lebih mengutamakan kepala-kepala desa dibandingkan pemerintahan.

Kenyataan yang terjadi dalam cerpen Rekayasa Sejarah Si Patai adalah tidak tercapai nilai-nilai norma yang nyata dalam masyarakat Pauh. Mereka masih berperilaku sewenang-wenang dan tidak bermusyawarah. Di dalam cerpen ini juga tidak ada keadilan dan keamanan , misalnya pada kalimat berikut”

“Polisi selalu was-was memasuki desa itu. Patrolitentara pun enggan. Banyak sudah korban di pihaknya, sedangkan musuh yang dicari tidak pernah dapat”.

Dari kalimat tersebut kita tahu bahwa ada ketidakamanan yang dirasakan oleh polisi ketika masuk ke desa tersebut. Sehebat-hebat apapun seorang polisi dengann wewenangnya akantetapi masih bisa ditakuti oleh masyarakat biasa.

Cerpen ini juga terdapat ketidakpedulian antar masyarakat, artinya mereka tidak akan peduli siapa pun itu entah perempuan(ibu) , laki-laki(Ayah), anak-anak (perempuan dan laki-laki) dan atau pun bayi, mereka akan tetap membunuhnya kalau orang tersebut menggangu perencanaan mereka.

Di Tiku, rakyat bersenjata parang menyerbu kantor polisi dan pos tentara. DiLubuk Alung , sejumlah laki-laki berpakaian serba putih sambil meyerukan “Allahu Akbar” menyerbu sepasukan tentara yang sedang siap tembak. Hampir semua menyerbu mati dan terluka. Di Batusangkar, ratusan perempuan dan anak-anak ikut berdemonstrasi ke kantor kontelir. Tentara yang mngawal melepaskan tembakan. Banyak perempuan dan anak-anak mati dan terluka. Yang lain lari puntang panting. Tak seorang pun penduduk yang menyangka bahwa tentara itu akan sampai hati membunuh perempuan dan anak-anak.

PERMASALAHAN CERPEN SECARA FIKTIF

Dalam cerpen Rekayasa Sejarah Si Patai tokoh lelaki Minangkabau yang berperan adalah Patai, seorang lelaki yang sudah sangat terkenal kisah kesehariannya dalam masyarakat Pauh. Ia yang berperan sebagai pengacau di desa Pauh dan menjadi tersangka dimana-mana. Perbuatan-perbuatannya mulai dari dia berada di penjara dan berguru dengan orang-orang yang di dalam penjara bersamanya.

Kisah sebenarnya yang terjadi, si Patai pernah ditangkap karena lawannya berkelahi terbunuh. Yang terbunuh itu kebetulan anak Tuanku Laras yang kalap karena judi kalah. Selama di penjara, si Patai sering disiksa anak buah Tuanku Laras untuk melampiaskan dendamnya.Sebaliknya, si Patai banyak pula berguru berbagai ilmu pada sesama tahanan dari Bugis dan Banten

Pertemuan dia dengan orang-orang yang mengakibatkannya berlaku seperti itulah awal aksi dia dimulai dan berlanjut sampai ke misi untuk memenggal kepalanya

PERMASALAHAN CERPEN SECARA OBJEKTIF

Untuk mendapatkan data-data objektif perlu dilakukan observasi lapangan terhadap perilaku sosial anggota masyarakat Minangkabau tersebut. Untuk kepentingan hal ini telah dilakukan suatu penyebaran angket untuk mwnjaring data sosial dan politik tentang sejarah yang lebih jelas dari si Patai ini. Jika kita sudah bisa mengetahui hasil dari angkert tersebut kita juga dapat menilai seberapa pro dan kontra seseorang tertentu terhadap masalah ini.

Situasi umum yang terjadi adalah hubungan antara resinden dan Tuanku Laras sangat baik sekitar 45 %, baik 30 %, baik-baik saja 20%, kurang baik 3,5% dan tidak baik 1,5%. Jika situasi hubungan Resinden dengan Tuanku Laras itu semakin erat maka akan ada kerjasama yang akan terjalin dan dari kerjasama mereka akan ada juga pihak-pihak yang dirugikan dan diuntungkan.

Data-data itu menunjukkan bahwa keadaan hubungan Resinden dengan Tuanku Laras akan baik jika ada sesuatu yang mau direncanakan. Mereka akan baik bila ada dampak yang mereka dapati. Mereka  sama-sama tidak mau dirugikan. Penyebab hancurnya hubungan antara resinden da Tuanku Laras adalah ketika sudah tidak ada kesamaan diantara mereka.

INTERPRETASI DATA

Sebuah karya sastra akan dipandang sebagai jembatan dunia normatif dengan dunia objektif. Karya sastra harus menggambarkan idealisme masyarakat, sekaligus mengungkapkan dambaran realitas yang terjadi di masyarakat. Cerpen Rekayasa Sejarah Si Patai ditinjau dari kacaramata ini dan memenuhi kriteria tersebut. Idealisme masyarakat Minangkabau tentang penting kepala suku persuku mulai luntur dipengaruhi juga dengan keikutsertaan percampuran budaya dan politik di masyarakat dalam keseharian.

Budaya yang harusnya dari awal sudah diajarkan dan mendarahdaging di hidup kita dan membantu mengatur perilaku kita di dalam masyarakat malahan budaya tersebut seakan-akan ditutupi oleh ketidakadilan dan perilaku otoriter dari pihak yang berwenang.

Data-data yang telah kita ketahui, sebenarnya hubungan Resinden dengan Tuanku Laras tidak baik akan tetapi karena ada tujuan yang mau mereka capai maka mereka membangun kerjasam yang menguntungkan mereka saja. Selain, mempunyai tujuan yang sama mereka juga sebenarnya punya tujuan yang berbeda-beda. Resinden melakukannya karena suatu tugas dan harga diri sedangkan Tuanku Laras hanya untuk balas dendam.

Banyak hal yang mrembedakan mereka tetapi karena situasi dan waktu yang memaksakan diri  mereka untuk dipersatukan. Kondisi  seperti ini sebenarnya kurang baik karena jika tujuan yang mereka inginkan sudah tercapai maka hubungan kerjasama antar mereka juga lepas.

SIMPULAN

Berdasarkan data-data yang dijelaskan diatas , maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kerelevanan antara cerpen Rekayasa Sejarah Si Patai dengan realitas keseharian sosial dan politik Minangkabau amat tinggi, baik secara idealisme maupun secara realitas sosial masyarakat tersebut. Cerpen Rekayasa Sejarah Si Patai berhasil mengungkapkan nilai-nilai yang terkandung didalmnya melalui beberapa kalimat-kalimat, ada pun dalam penutup bacaan dan makna-makna tersirat dalam kalimat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar